Senin, 07 November 2016

Ber-Agama dan Ber-Islam dalam Keberagaman

Saya tidak menemukan kekuatan
yang dapat mengumpulkan ummat manusia
bersama-sama dan mempersatukan mereka
dalam ikatan saling mencintai dan berkasih-sayang
seperti halnya yang dapat diperbuat oleh agama
yang dimengerti dengan benar
(Ulfat Aziz Us-Samad)


Bismi Allah Arrahmaan Arrohiim
Asyhadu An Laa Ilaa Ha Illa Allah
Wa Asyhadu  Annaa Muhammadan Rasul Allah. Ammaa Ba’du

Saya sengaja memulai tulisan ini dengan Syahadatain, tujuan saya tidak lain  dan tidak bukan hanya sekedar supaya pembaca tahu bahwa saya Islam.

Minggu, 06 November 2016

Penyebaran Ikhwanul Muslimin di Indonesia by @iqblack_kholidi

Kemarin ketika membahas Salafi, aku membagi Salafi yang masuk di Indonesia menjadi 3; Salafi Wahabi, Salafi Haroki/Sururi & Salafi Jihadi. Salafi Wahabi dan Salafi Haroki/Sururi sudah aku bahas, tinggal Salafi Jihadi. Pembahasan Salafi Jihadi, akan aku bahas setelah bagian Ikhwanul Muslimin yang akan aku bincangkan sebentar lagi. *siapin kopi yuk* . Bahasan soal kelompok Salafi Jihadi akan masuk dalam bagian Kultwit Kelompok JIHADI (Salafi Jihadi & Ikhwan Quthbiyah). Nanti setelah IM. Pada awal tahun 1962, paman #Gusdur dari garis Ibunya, Aziz Bisri sempat mendorong #Gusdur untuk mendirikan Cabang Ikhwanul Muslimin. Azis Bisri adalah adik laki-laki Solichah, Ibu #Gusdur. Ia salah seorang pengagum Ikhwanul Muslimin

Penyebaran Hizbut Tahrir di Indonesia by @iqblack_kholidi

Hizbut Tahrir di dirikan oleh Taqiyuddin an Nabhani yang pada awalnya adalah murid Hasan Al Banna. Hasan Al Banna adalah pendiri Ikhwanul Muslimin. Dalam struktur Ikhwanul Muslimin ada lembaga bernama Tandhimul Jihad. Yaitu institusi jihad yang sangat rahasia.Nah, Tandhimul Jihad ini ikut perang melawan israel. Ketika perang Arab Israel 1948. Arab kalah dan negara Israel berdiri. Tandhimul Jihad pun kembali ke mesir. Nah, Taqiyuddin An Nabhani adalah anggota Tandhimul Jihad. Ketika Hasan Al-Banna meninggal karena ditembak Pada 1949. Taqiyuddin terus berkampanye pada kelompoknya di Syria, Libanon dan Yordania. Tandhimul Jihad diambil alih Sayyid Quthub. Sayid Quthub lalu mendatangi Taqiyuddin an Nabhani agar